Warga di Pringsewu Timur Geruduk Rumah Indekos ,Di duga Jadi tempat Prostitusi

Pringsewu ,Retorikalampung.com – Puluhan warga dan emak-emak di RT 06 dan RT 07 Lingkungan IV, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu geruduk rumah indekos yang diduga menjadi tempat melepas syahwat.

Aksi damai para warga dengan memasang banner berisi tulisan “menolak adanya prostitusi berkedok kos-kosan” ini, lantaran mereka merasa “geram” dengan aktifitas keluar dan masuk pasangan muda-mudi dan orang dewasa dari tempat kosan tersebut.

Aksi Damai : Warga dan Emak-Emak di RT 06 dan 07 Lingkungan IV, Pringombo, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu bentangkan banner bertuliskan menolak prostitusi berkedok kos-kosan.
Lurah Pringsewu Timur, Syukron saat dikonfirmasi , membernarkan adanya aksi warga di RT 06 dan 07.

“Iya, benar. Warga yang merasa geram, mereka akhirnya memasang banner di pintu masuk kosan itu. Pemilik kosan juga sudah dipanggil dan diingatkan”, ucap Syukron ,Rabu (30/04/2025).

Sementara itu, Ahmad Sodikun, Ketua RT 06 yang berhasil dikonfirmasi , menjelaskan aksi warga bukan bermaksud ingin menutup rumah kosan yang ada.

“Intinya memperingatkan saja, supaya kos-kosan bisa tertib dan nyaman. Warga bukan bermaksud ingin menutup usaha kos-kosan itu, tetapi carilah orang yang benar-benar mau indekos”, ucap Sodikun.

Sodikun mengemukakan, geramnya warga lantaran kosan selama ini hanya menjadi tempat “prostitusi terselubung”.

“Masa iya, kosan kok bisa disewakan per jam (jam-jaman). Sudah itu, yang datang ke kosan selalu berpasangan. Ini yang menjadi kecurigaan warga selama ini”, ungkap Sodikun.

Sodikun membeberkan, kalau proses “sewa” kosan (tempat) dilakukan melalui media sosial Facebook.

“Komunikasi sewanya lewat Facebook. Setelah calon pengguna setuju dengan harga sewanya, pembayaran dilakukan melalui transfer rekening”, ungkapnya.

Kecurigaan dan dugaan warga bukan tidak beralasan. Sebab, warga sempat beberapakali memergoki pasangan keluar dan masuk rumah kosan tersebut.

“Kita gerebek juga pernah. Setelah coba kita tanya, mereka mengaku sewa dan bayarnya lewat transfer”, jelas Sodikun.

Sebenarnya lanjut Sodikun, keberadaan dari rumah kos-kosan tersebut sudah beberapakali di satroni dan gerebek oleh polisi dan juga Satpol PP.

“Sudah lama mas, sebenarnya. Dan sudah beberapakali di gerebek juga waktu itu. Lama kelamaan, warga yang selama ini curiga menjadi geram dengan aktifitas keluar dan masuknya orang asing ke kosan tersebut”, imbuhnya.

Pantauan lampungrayanews.com di lapangan, rumah indekos yang memiliki sekitar tujuh (7) pintu dan ruangan, nampak sepi, dan rolling door pintu masuknya tertutup rapat.

Letak bangunan dari rumah kos (mirip bedengan) ini, pada sebelah kiri dan kanan, bersandingan dan berhadapan langsung dengan rumah warga, dan pemiliknya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *